- azie wrote:
- Ass.. kang gmn ya biar scooter aq larinya kenceng... udah lumayan sih tp mrasa kurang puas..
aq pake spuyer 92/160
trus stelan plati yg baik gmn???
terima kasih atas masukannya.....
[smiley]https://2img.net/u/1911/11/95/45/smiles/111436.gif[/smiley]
Main jet 92 kurang besar. Bukan standarnya, di iritin itu, kasihan sehernya bang Azie. Ganti ke standarnya.
#Pelumasan terpisah dengan AOM (Automatic Oil Mixer) bisa diiritin main jetnya.
#Pelumasan tanpa AOM hanya mengandalkan (campuran oli samping ditanki BBM lewat) main jet & slow jet. Artinya main jet kecil pelumasan juga sedikit. Awal kerusakan seher + boring.
Spek Karbu standar SI20/20D :
Main jet = 102
Air corrector = 160
Mixer(atomizer)= BE 3
Slow jet(pilot jet) = 48/160
Setingan angin/idle jet screw mixture = 1,5 putaran keluar. Berbeda untuk karbu yang sudah lama.
Karbu spek standar punya akselerasi bagus + irit, putaran mesin halus, tidak brebet. Gigi 1 cukup mudah mencapai 30 km/jam, gigi 2 bisa 45 km/jam (saya tes pakai akurasi GPS bukan speedometer motor). Akselerasi sprintnya nggak kalah koq sama matic. Jadi saran saya jangan di iritin atau di borosin. Yakin puas banget pakai spuyer standar, kenceng bro !!. Dulu sebelumnya spuyer2 karbu saya kacau nggak standar. Kadang2 susah langsam atau suka ngejim.
Spek standar karbu new PX150 SI20/20D :
Main jet = 98 (ngejar EURO 3 tapi knalpotnya standar dengan catalyc converter)
Air corrector = 150
Mixer(atomizer) = BE 5
Slow jet(pilot jet) = 45/160.
Konfigurasi diatas adalah spek spuyer standar..Jika ingin respon gas yg sangat bagus ganti slow jet punya spartan
slow jet = 55/160
Efeknya akselerasi dan respon gas semakin bagus. Deselerasi panjang tidak masalah.
Mesin lebih awet untuk jangka panjang.
Bisa diaplikasikan untuk touring atau harian sekalipun. Tidak boros !!!
Dijamin tidak mungkin ngejim (syarat main jet min = 100). Dan satu lagi saat lepas gas teng teng teng hilang!!! Beginilah seharusnya motor 2 tak ( tanda setingan angin tepat)
Idle jet screw (setingan angin) memperlebar range dari main jet. Efeknya nafas lebih panjang jika setingan tepat.
*Idle jet screw keiritan = busi agak putih kepanasan. Mudah 'ngejim'. Gas poll lalu tutup gas rpm lama turun. Tenaga rpm bawah berat. Starting dipagi hari sulit. Top speed kurang.
*Idle jet screw tepat = busi merah bata, gas poll lalu tutup gas rpm turun dengan sempurna dan halus seperti pakai reed valve. Tenaga rpm bawah & respon gas bagus. Starting dipagi hari mudah.
*Idle jet screw keborosan = busi hitam basah. Sulit langsam. Rpm bawah brebet. Starting dipagi hari sangat mudah. Mesin dingin putaran langsam normal, setelah panas drop. Asap sedikit lebih banyak.
Kasus main jet terlalu besar (dari limitnya) karbu SI spaco/dell orto:
1.
Brebet/4 stroking/sputtering di low RPM.
2. Idle jet(setingan angin) akan terpengaruh menjadi irit/kurus padahal idle jet sudah tepat. Intinya pakai main jet diatas angka limitnya akan bikin ngaco idle jet.
3. Gas poll lalu tutup gas, langsam masih tinggi. Sama seperti kasus idle jet keiritan.
4. Akselerasi sangat berat. Efek 4stroking/sputtering/brebet. Pembakaran tdk sempurna di rpm low - mid. Asap banyak saat akselerasi.
Limit main jet untuk vespa 150cc min 98 dan max 110 (karburator SI20/20D).
Semua angka spuyer ada limitnya, jadi nggak sembarang ganti.
Swap karbu :
1. Bisa pakai karbu SI24/24E atau SI26/26E.
2. Pasang reed valve + karbu PWK.
Butuh tangan berpengalaman.
Pengapian :
Kalau saran saya
ganti CDI aja, platina kurang presisi pengapiannya. Susah top speed. Kalau CDI busi hitam aja bisa hidup.
-Set di 18 derajat untuk top speed (IT).
-Set di 21 derajat untuk akselerasi (A).
Kalau mentok kekiri lewatin titik (A) mesin mudah terbalik putarannya apalagi api busi digedein / kuat. Jalan mundur bro.
Tinggal pilih mau yang mana. Dijamin putaran mesin halus dan bisa teriak lebih tinggi dibanding platina.
Koil bisa pakai merek BGM.
Sangat disarankan pakai pengapian set = S.I.P / Polini / Malossi italy.
Busi :
NGK T5999 / NGK T6000 = terbukti durable. Putaran mesin halus. Range low-mid-high bagus. Karakter stop & go. Busi selalu merah bata.
Untuk Touring yang selalu cruising high RPM harus pakai busi dingin untuk menghindari knocking dan ngejim ! contoh = NGK BP8HS
Jangan pakai busi kode R !
R = tahanan/hambatan. Percikan kecil.
Beda kalau new PX RL82C harus pake.
Knalpot :
Racing = top speed bagus tapi akselerasi kurang.
Standar = akselerasi bagus tapi top speed kurang.
Ban untuk PS :
Ring 8 = akselerasi
Ring 10 = top speed
Gear box :
1. Akselerasi = ganti gear set primer 21/68 (excel)
2. Top speed = ganti gear set 23/65 (spartan) atau 23/66 (strada). Sangat disarankan pakai gear set spartan.
Kalau bang Azie strada mending nggak usah ganti. Saya aja bangga pakai strada karena rasio giginya sangat panjang. Jalan 70 km/jam masih santai.
Blok cylinder :
1. Pakai 3 lubang transfer.
2. Blok set Polini 177 cc.
3. Blok set Malossi 166cc / 210 cc.
Oli samping :
1. Motul 510 2T (dijamin bisa tersenyum lebar pakai ini, licin buat seher/piston, tanpa asap, performa makin membaik)
2. Eni i ride 2T.
3. Mesrania 2T OB SAE 30 (untuk vespa AOM)
4. Mesran super 2T (no AOM)
5. Pertamina Enviro 2T
Takaran 2-4%. Pakai aja khusus botol takar olsam.
Penggunaan olsam diatas 4% berdampak buruk bagi mesin :
1. Banyak deposit carbon tidak terbakar dan tertinggal di head & kepala seher.
2. Lama kelamaan knalpot mudah mampet. Terutama bagi yang menggunakan knalpot racing murahan (pengalaman pribadi).
3. Buang2 uang karena boros olsam.
4. Busi hitam jika dibawa RPM rendah lama, akhirnya sulit langsam.
5. Emisi gas buang sangat tinggi, sangat banyak asap.
Penggunaan takaran olsam tepat :
1. Tanpa asap.
2. Ruang bakar, knalpot, & busi bersih.
3. Emisi gas buang bagus.
4. Tenaga bagus. Putaran mesin halus.
5. Servis jadi lebih jarang/lama.
NB :
-Motul 510 2T takaran 2%
-Selain motul 510 2T takaran harus ditambah max 4% jika gas poll lama/touring.
-Untuk harian cukup 2% low-mid rpm.
-Standar takaran olsam vespa 2%.
Bahan Bakar :
Gunakan bbm tanpa timbal/unleaded untuk menghindari carbon deposit diruang bakar dan knalpot.
1. Shell Regular RON 90 unleaded
2. Shell Super RON 92 unleaded
3. Pertamax RON 92 unleaded
4. Pertalite RON 90 agak mendingan meski bukan unleaded.
Kenapa harus unleaded/tanpa timbal (Pb) ?
Karena bbm terbakar habis tanpa meninggalkan jelaga/deposit carbon akibat timbal tadi. Timbal sangat buruk dampaknya diruang bakar.
Jika oli samping ditakar akurat 2% dan dipadu dengan bbm pertamax = pembakaran tanpa asap sama sekali. Sangat perfect.
Info tambahan :
Jangan sekali2 papas head = itu artinya menaikkan kompresi.
Motor 2 tak untuk raih tenaga justru kurangi kompresi biar RPM bisa tinggi dengan enteng sehingga Horse Power bisa tinggi.
Motor 4 tak untuk raih tenaga dengan menaikkan kompresi. Karena yg di incar Torsi.
Terbalik kan?
Kompresi vespa P150X = 1 : 8,2.
Kompresi ninja R 150 = 1 : 6,8.
Itulah kenapa ninja bisa enteng & renyah mencapai putaran tinggi karena kompresinya tidak setinggi vespa yg karakter tenaganya di low-mid RPM.
Oh iya kompresi vespa super = 1 : 7,4. Makanya enak bawanya.
Motor 2 tak tidak perlu torsi, malah butuh horse power (high RPM). Itu pernyataan pembalap M. Fadli yang seting kurva tenaga kayak gitu di Exclusive 2 miliknya. Makanya jangan papas head karena kompresi vespa sudah lumayan tinggi untuk seukuran motor 2 tak.
Kalau ngeyel papas head efeknya :
1. Squish berubah. Torsi low-mid naik. Tapi nggak kuat RPM tinggi (horse power turun). Ini mah udah kayak truck. Vespa kan motor? 2 tak lagi. Beda gayanya.
2. Timming pengapian harus diatur ulang dibikin lebih telat. Artinya lubang baut napur dipanjangin nggak tau seberapa hitungannya.
3. Jika tidak atur timming pengapian, stang seher jadi tumbal. Awal kerusakan mesin.
4. Mesin lebih panas dari biasanya. Sumber kerusakan mesin adalah panas yg berlebih. Sangat mudah ngejim. Seher & liner/boring mudah baret.
Kruk as :
Saran saya tidak perlu modifikasi. Justru cek celah rotary valve nya. Diatas 0,05mm pengisapan nyembur, boros bensin, & akselerasi lemot.
Papas kruk as = merubah derajat bukaan rotary valve sehingga bbm bisa lebih banyak dihisap. Ini untuk yang serius dan banyak uang.
Port Matching :
1. Diameter pengisapan harus sama diameternya dengan lubang ventury karburator. Hampir semua lubang tersebut cetakannya tdk presisi ada gap.
2. Jika lubang pengisapan lebih kecil dari karburator = flow udara+bbm terhambat/tertabrak oleh dinding penghisapan. Flow jadi berantakan alias tidak smooth.
3. Alat = gerinda tuner
Polishing :
Poles port inlet, exhaust & head dengan gerinda tuner. Jangan sampai merubah lebar port & squish !! Cukup menghaluskan permukaan saja.
Kalau cuma running dijalan raya tidak perlu bore up. Bore up bagi yang serius, karena luar biasa boros BBMnya. Disarankan pakai blok set polini 177cc atau spartan 200cc saja sudah cukup. Jika motor untuk dipake harian, kalau bisa yg irit. Kalau boros lama-kelamaan agan mengeluh & akan pindah hati ke motor selain vespa. Lebih baik naik vespa. Naik vespa lebih baik.
Itulah point2 kenceng dengan mesin standar tapi bisa gas jengat2.
Kalau masih kurang puas kencengnya ya mending naik ninja aja. Vespa enaknya cuma buat jalan santai kok.
Semoga masukannya bermanfaat. Salam kenal dari bekasi.